Mulut itu terkatup rapat
Dia bukan lagi diam
Tapi hampir mencapai kebisuan yang kelu
Menatap semua dengan mata bathin
Sinar matahari yang benderang pun
Tidak mampu menutupi KESURAMAN yang tampak
Hati terpilu yang pernah dirasakan
Pada saat melangkahkan kaki
Pada pijakan semestinya
Kesebuah Negri kepastian itu
Namun kenyataanya ia menjadi orang asing ditempatnya sendiri.
Senin, 13 Desember 2010
Rabu, 08 Desember 2010
Telinga Cinta
Yang tersisa hanya serpihan serpihan bayangan
Aku meraupnya dan menjadikan
Bagian terpenting dalam lembaran kehidupan
Merengkuh mahluk yang tak kasat mata
Karna aku tidak mampu menghapus peresaan itu sekarang
Hanya kerena menyadari ia bukan lagi milik ku
Ia menyuarakan peresaannya dengan nada
Yang hanya didengar oleh telinga cinta ku
Jurang lebar hanya mampu memisahkan jarak dan waktu
Namun ada sesuatu terdalam,tertanam dalam hati
Dalam darah dan fikiran yang mempersatukan
Jiwanya dengan ku ....
Aku meraupnya dan menjadikan
Bagian terpenting dalam lembaran kehidupan
Merengkuh mahluk yang tak kasat mata
Karna aku tidak mampu menghapus peresaan itu sekarang
Hanya kerena menyadari ia bukan lagi milik ku
Ia menyuarakan peresaannya dengan nada
Yang hanya didengar oleh telinga cinta ku
Jurang lebar hanya mampu memisahkan jarak dan waktu
Namun ada sesuatu terdalam,tertanam dalam hati
Dalam darah dan fikiran yang mempersatukan
Jiwanya dengan ku ....
Wangi kemuning ...
Aku merindukan wangi bunga kemuning ku
Dihalaman rumah itu
Namun tidak pada orang
Yang berdiam di rumah itu.
Dihalaman rumah itu
Namun tidak pada orang
Yang berdiam di rumah itu.
Langganan:
Postingan (Atom)