Mulut itu terkatup rapat
Dia bukan lagi diam
Tapi hampir mencapai kebisuan yang kelu
Menatap semua dengan mata bathin
Sinar matahari yang benderang pun
Tidak mampu menutupi KESURAMAN yang tampak
Hati terpilu yang pernah dirasakan
Pada saat melangkahkan kaki
Pada pijakan semestinya
Kesebuah Negri kepastian itu
Namun kenyataanya ia menjadi orang asing ditempatnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar